Tanggal Kajian : 24 November 2014
Pemateri : Abidin Ghozali
Moderator : Ardiansyah Fadli
Pemateri : Abidin Ghozali
Moderator : Ardiansyah Fadli
Militansi kader IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah), memang sudah terbukti dan ini bisa terlihat dari terjunnya beberapa kader IMM dalam Pemilihan Umum Raya (PEMIRA) UIN Jakarta, yang hendak dilaksanakan 1 Desember mendatang.
Beberapa kader IMM hendak berkiprah dalam dialektika perpolitikan di kampus, dari mulai naiknya kader komisariat Ushulludin In'tan Surrullah di tingkat Wakil Dema Fakultas, Irfan Herwandi yang akan naik menjadi presiden jurusan Ilmu Perpustakaan, dan
masih banyak kader muhammadiyah yang sedang berusaha mencari suara di tingkat jurusan, fakultas, maupun universitas.
Bukan menjadi hal yang mudah tentunya, untuk mencari suara ditengah ketat dan gersangnya sistem perpolitikan di kampus UIN Jakarta.
IMM yang selalu memberikan jalan dan menawarkan jalan berbeda dengan keunggulan dan kemampuan yang ditonjolkan oleh para kadernya, nyatanya masih sulit bersaing dengan organisasi ekstra lainnya. Jika kita lihat tentunya ini semua mungkin akibat dari sedikitnya jumlah kader muhammadiyah di kampus UIN Jakarta.
Sistem kaderisasi IMM yang sedikit berbeda, mungkin inilah penyebab jumlah kadernya yang belum meningkat secara pesat, dibandingkan beberapa organisasi ekstra lain. Tapi pada kesempatan PEMIRA ini, kader-kader IMM melakukan koalisi dengan beberapa organisasi ekstra lain demi mendapatkan kedudukan dan suara besar yang diharapkan,
Kemenangan, tentu itulah hasil akhir yang ingin dicapai oleh siapapun yang sedang bertarung dimedan perang, tetapi kemenangan dengan sikap suci dan ksatria itulah yang kader IMM sedang usahakan agar amanah yang diberikan akan mudah dijalankan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar